tag:blogger.com,1999:blog-76427388407776616912024-03-06T03:53:20.792+07:00BKM "GUYUB RUKUN"DESA KEDUNGWARU KECAMATAN KEDUNGWARU KABUPATEN TULUNGAGUNGBKM GUYUB RUKUNhttp://www.blogger.com/profile/05435567604952947751noreply@blogger.comBlogger8125tag:blogger.com,1999:blog-7642738840777661691.post-46025404812888823892012-04-02T05:52:00.003+07:002012-04-02T05:52:00.296+07:00Pengertian Logo PNPM MANDIRI<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.pnpm-mandiri.org/images/stories/pnpmlogo.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://www.pnpm-mandiri.org/images/stories/pnpmlogo.png" width="320" /></a></div>Logo PNPM Mandiri menggambarkan simbol bunga yang sedang mekar yang merepresentasikan tingkat kemajuan masyarakat. Bunga ini terdiri dari tiga buah kelopak yang diartikan sebagai tiga tahapan proses pemberdayaan yaitu tahap pembelajaran, kemandirian dan keberlanjutan.<br />
Penggunaan warna pada logo PNPM Mandiri mengandung arti sebagai berikut :<br />
<ol><li>Biru laut (Cyan:68, Magenta:15) melambangkan pelayanan publik</li>
<li>Hijau daun (Cyan:45, Yellow:75) melambangkan kesejahteraan, dan</li>
<li>Orange keemasan (Cyan:5, Magenta:56, Yellow:83) melambangkan kemuliaan</li>
</ol>Secara keseluruhan warna-warna pada logo mengandung arti bahwa dengan pelayanan publik yang baik akan tercipta kesejahteraan yang pada akhirnya menuju kepada kemuliaan (melalui peningkatan harkat, martabat, dan derajat manusia).<br />
Tulisan PNPM Mandiri juga mengandung arti bahwa program ini dirancang secara nasional sebagai upaya pemberdayaan masyarakat menuju kemandirian.<br />
Logo PNPM Mandiri dapat digunakan oleh berbagai pihak yang melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dan sejalan dengan PNPM Mandiri.<br />
<br />
Dikutip dari : <a href="http://www.pnpm-mandiri.org/index.php?option=com_content&view=article&id=54&Itemid=62&lang=in">Arti Logo</a>BKM GUYUB RUKUNhttp://www.blogger.com/profile/05435567604952947751noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7642738840777661691.post-91937820013462621642012-04-01T06:45:00.003+07:002012-04-01T06:45:00.604+07:00Boediono: Dunia Mencontoh PNPM Mandiri<div style="text-align: justify;">JAKARTA--MICOM: Wakil Presiden Boediono mengatakan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat kini telah menjadi program pengentasan kemiskinan yang diakui dunia.</div><div style="text-align: justify;"><br />
"Ini pengakuan dunia. Indonesia sekarang tempat untuk belajar bagaimana melaksanakan program pemberdayaan masyarakat," kata Wapres saat memberikan<br />
sambutan pembukaan Rakernas PNPM Mandiri Pedesaan di Jakarta, Selasa (27/3).</div><div style="text-align: justify;"><br />
Ia mengatakan, beberapa negara bahkan telah mengirim para ahlinya untuk belajar pada program ini untuk diadopsi dalam wilayahnya. Untuk itu, Wapres mengharapkan jangan sampai PNPM Mandiri menurun kualitasnya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
PNPM Mandiri hanya dapat dipertahankan kualitasnya dengan tidak menolerir kesalahan. "Jangan sampai membiarkan penyimpangan sekecil apapun, ada sedikit penyimpangan, harus segera diatasi. Bad government (tata kelola yang buruk) dimulai dari hal kecil tapi dibiarkan," katanya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
Wapres juga menambahkan, keberhasilan PNPM Mandiri tidak bisa dilepaskan dari beberapa hal utama yang harus dimiliki yakni partisipasi masyarakat untuk turut serta secara langsung mulai dari perencanaan hingga pengawasan program. (Ant/OL-9)</div><div style="text-align: justify;">Sumber : <a href="http://www.mediaindonesia.com/">www.mediaindonesia.com/</a> atau <a href="http://www.pnpm-mandiri.org/index.php?option=com_content&view=article&id=599%3Aboediono-dunia-mencontoh-pnpm-mandiri&catid=41%3Aberita-daerah&Itemid=66&lang=in">Dunia Mencontoh PNPM Mandiri</a></div>BKM GUYUB RUKUNhttp://www.blogger.com/profile/05435567604952947751noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7642738840777661691.post-29282336595489058572012-03-31T21:31:00.000+07:002012-03-31T21:37:04.512+07:00Ruang Lingkup Program PNPM-MANDIRIRuang lingkup kegiatan PNPM-MANDIRI pada dasarnya terbuka bagi semua kegiatan penanggulangan kemiskinan yang diusulkan dan disepakati masyarakat, meliputi :<br />
<ul><li>Penyediaan dan perbaikan pasarana/sarana lingkungan permukiman, sosial dan ekonomi secara kegiatan padat karya. </li>
<li>Penyediaan sumberdaya keuangan melalui dana bergulir dan kredit mikro untuk mengembangkan kegiatan ekonomi masyarakat miskin. Perhatian yang lebih besar diberikan bagi kaum perempuan untuk memanfaatkan dana bergulir ini.</li>
<li>Kegiatan terkait peningkatan kualitas sumberdaya manusia, terutama yang bertujuan mempercepat pencapaian target MDGs.</li>
<li>Peningkatan kapasitas masyarakat dan pemerintahan lokal melalui penyadaran kritis, pelatihan ketrampilan usaha, manajemen organisasi dan keuangan, serta penerapan tata kepemerintahan yang baik. </li>
</ul>Dikutip dari : <a href="http://www.pnpm-mandiri.org/index.php?option=com_content&view=article&id=53&Itemid=61&lang=in">Ruang Lingkup</a>BKM GUYUB RUKUNhttp://www.blogger.com/profile/05435567604952947751noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7642738840777661691.post-89104421840069799622012-03-31T09:57:00.004+07:002012-03-31T21:07:38.409+07:00REMBUG WARGA TAHUNAN Terbayar sudah, hutang yang harus ditanggung BKM “Guyub Rukun”, Desa Kedungwaru. Setelah sempat molor hampir sebulan, melewati ‘deadline", yaitu di akhir Desember 2011,akhirnya pelaksanaan RWT (Rapat Warga Tahunan) bisa dilaksanakan dengan lancar.<br />
<br />
Bertempat di balai Desa Kedungwaru, pelaksanaan RWT diikuti sejumlah warga yang meliputi perwakilan warga di lingkungan masing-masing, penerima manfaat program PNPM/P2KP, relawan, Ketua RT/RW, tokoh masyarakat, Kepala Desa, Babinsa, dan unsur-unsur kemasyarakatan lainnya. <br />
<br />
Sejak pukul 18.30, masyarakat terus berdatangan ke balai desa untuk mengikuti acara RWT. Apalagi agenda RWT dibarengi dengan pelatihan ternak kelinci bagi penerima manfaat yaitu masyarakat miskin yang telah lolos verifikasi BKM. Maka penuhlah balai desa Kedungwaru, pada malam itu.<br />
<br />
<a name='more'></a><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsdTPk_QBdB1a0jTNL-t2KvfkKQU1XPQWssg7Y6S1nZkrDR7E1P55mGUbcPbt6ppd1tAslYkOlVC5WI4imuUjEfUt-uyg7pYVpUImk-NDIs53cga82FSU6UK3TNf_fvrhj1FzNvLToj8E/s1600/BKM.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsdTPk_QBdB1a0jTNL-t2KvfkKQU1XPQWssg7Y6S1nZkrDR7E1P55mGUbcPbt6ppd1tAslYkOlVC5WI4imuUjEfUt-uyg7pYVpUImk-NDIs53cga82FSU6UK3TNf_fvrhj1FzNvLToj8E/s400/BKM.jpg" width="400" /></a></div><br />
Acara yang dipandu oleh Pak Yudo itu dimulai pukul 20.00 WIB tepat. Dengan didahului sambuatan Kepala Desa Kedungwaru, Pak Sugeng Mulyono, yang dalam kesempatan itu beliau menyampaikan informasi bahwa, mengutip pernyataan Pak Yatno dari Bapeda Pemkab Tulungagang , bahwa tahun ini taraf kesejahteraan masyarakat Kedungwaru telah mengalami peningkatan, maka jumlah BLM yang diterima oleh desa Kedungwaru hanya Rp 135 juta saja. Turun dari tahun sebelumnya yang Rp 150 juta. <br />
<br />
Setelah sambutan pak Kades, menyusul kemudian sambutan dari KORKOT. Karena yang bersangkutan belum tiba di tempat, dalam hal ini diwakili oleh bu Faskel, Bu Nurul. Dalam sambutannya beliau menekankan akan pentingnya mengapa RWT harus dilaksanakan. <br />
<br />
RWT adalah sarana BKM untuk melakukan Laporan Pertanggungjawaban atas kinerjanya selama ini. RWT juga merupakan bentuk kedaulatan warga untuk melakukan control bagi lembaga / organisasi yang telah diberikan amanah oleh war-ga untuk mengelola kegiatan pembangunan khususnya upaya untuk menanggulangi kemiskinan. Beliau juga menginformasikan bahwa program ekonomi bergulir untuk desa Kedungwaru dalam periode ini tidak bisa dicairkan karena tingkat pengembalian pinjaman periode lalu masih menunggak atau tingkat RR-nya hanya 0%.<br />
<br />
Setelah bu Nurul selesai menyampaikan sambutannya, Bu Lulut sebagai Korkot sudah tiba di balai desa dan dipersilakan menyampaikan sambutannya.<br />
Dengan didahului permintaan maaf atas keterlambatannya, beliau mengabarkan bahwa alokasi dana PNPM yang bersumber dari APBN tahun 2011 tidak bisa turun, maka beberapa program mengalami kemacetan. <br />
<br />
Selain itu, beliau mengingatkan untuk melakukan penagihan kepada orang-orang yang menunggak. Maka menjadi PR bagi BKM, aparat pemerintahan desa, dan semua masyarakat untuk mengingatkan para penunggak agar segera melunasi tunggakannya sehingga dana ekonomi bergulir bisa dicairkan, dan masyarakat bisa merasakan manfaatnya.<br />
<br />
Kemudian memasuk acara inti, RWT dipimpin oleh ketua sidang, yaitu Pak Agus. Diawali dengan pertan-yaan tentang jumlah kehadiran, apakah sudah memenuhi quorum, dan bisa disahkan pelaksanaan sidang ini, oleh hadirin dijawab sudah, maka dengan resmi sidang dinyatakan dibuka.<br />
<br />
Maka beliau membacakan susunan acara dan memandu jalanya sidang RWT desaKedungwaru. Kemudian ketua sidang mempersilakan untuk petugas membacakan tata tertib sidang yang dibawakan oleh Pak Wage. Setelah tata tertib disetujui oleh semua peserta, sidang dilanjutkan dengan laporan mutasi dan neraca keuangan BKM oleh kesekretariatan BKM , Pak Toha. <br />
<br />
Selanjutnya Bu Siti mela-porkan tentang rugi-laba. Diterangkan bahwa sampai saat laporan dibacakan posisi laba rugi keuangannya adalah sebesar Rp 76.348,75. Diharapkan tahun-tahun berikutnya laba mengalami peningkatan. <br />
<br />
Kemudian Pak Suprayitno membacakan REVIEW PARTISIPATIF yang terdiri atas : <br />
<br />
1. REVIEW KELEMBAGAAN BKM GUYUB RUKUN, yaitu suatu Tinjauan masya-rakat dan BKM untuk menilai perkembangan kelembagaan BKM. <br />
<br />
2. Tinjauan / Review Perencanaan Jangka Menengah (PJM) Desa Kedungwaru. <br />
Dengan keterangan bahwa Pelaksanaan Review PJM tahun 2011 telah mengha-silkan usulan – usulan baik yang telah dilaksanakan maupun yang belum. Semuanya terangkum da-am Rencana Tahun 2010-2011 dan Daftar Warga Miskin Desa Kedungwaru Tahun 2011. <br />
<br />
3. REVIEW KEUANGAN <br />
BKM berfungsi untuk menjamin bahwa semua asset dan keuangan dikelola secara tepat serta Sekretariat dan UP-UP sepenuhnya dapat bertang -gung jawab pada tugas-nya. Untuk mengetahui transparansi dan akunta-bilitas manajemen keuangan serta sesuai amanah yang diberikan oleh masyarakat kepada BKM, maka diperlukan kegiatan review keuangan secara rutin.<br />
<br />
Selesai laporan-laporan diatas giliran koordinator BKM menyampaikan materinya. Beliau ingatlan bahwa keberadaan pengurus-pengurus BKM adalah hasil rembug warga juga melalui pemilu warga desa Kedungwaru, bukan ditunjuk oleh pak lurah.<br />
<br />
BLM /Bantuan Langsung Masyarakat yang digunakan dalam program P2KP / PNPM Mandiri Perkotaan terdiri atas dana yang bersumber dari APBN, APBD Kabupaten Tulungagung, ADD Desa Kedungwaru dan SWADAYA masyarakat Desa Kedungwaru. Swadaya selain berupa tunai juga berupa barang dan tenaga kerjaBLM yang turun adalah 135 jt, sementara yang dapat dicairkan 55 jt. Beliau juga menegaskan bahwa semua dana yang ada di BKM semuanya 100% disalurkan ke masyarakan miskin, tidak ada sepeserpun yang masuk ke kantong pengurus BKM. <br />
<br />
Setelah sesi pemaparan selesai acara dilanjutkan dengan tanya jawab. Begitu kesempatan dibuka oleh ketua sidang maka Pak Karmidi, ketua RW 08 langsung mengambil kesempatan itu. Dengan satu usulan dan satu pertanyaan ia lontarkan. Bahwa di wilayahnya ada jalan rabat yang rusak, perlu dilakukan perbaikan. Juga ditanyakan bagaimanakah langkah BKM terhadap para penunggak utang. Disusul kemudian oleh pengurus RT di wilayah RW 10, yang menanyakan siapa-siapa yang dapat menerima bantuan PNPM. Juga diinformasikan bahwa pembangunan got di wilayahnya masih mengalami kemacetan, perlu dilanjutkan. Sementara ini akibat dari kemacetan itu, setiap hujan ada air tergenang dan menjadi sarang nyamuk.<br />
<br />
Ada juga pertanyaan dari RT lainnya tentang bagaimana langkah BKM dalam memverifikasi pemanfaat program ekonomi bergulir sehingga berakibat macet. Ia juga berkeberatan atas permintaan koordinator BKM untuk dapatnya masyarakat membantu ikut menagihkan kolega, atau famili yang termasuk dalam daftar nama penunggak. Dikawatirkan nanti terjadi gesekan horizontal diantara mereka. <br />
<br />
Dari usulan dan masuk-kan tersebut, dengan penuh kebapaan, koordinator BKM menjawab dengan cermat, faktual, dan mengena sasaran. <br />
<br />
Akhirnya acara bisa berjalan lancar dan ditutup dengan doa oleh Pak Puryono, kemudian RWT dinyatakan ditutup oleh ketua sidang. [*AW/Media Kedung Jaya*]BKM GUYUB RUKUNhttp://www.blogger.com/profile/05435567604952947751noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7642738840777661691.post-9796448880209170162012-03-30T09:25:00.001+07:002012-03-31T21:28:03.862+07:00Komponen Program dalam PNPM-MANDIRIRangkaian proses pemberdayaan masyarakat dilakukan melalui komponen program sebagai berikut :<br />
<ul><li>Pengembangan Masyarakat.</li>
</ul><blockquote> Komponen Pengembangan Masyarakat mencakup serangkaian kegiatan untuk membangun kesadaran kritis dan kemandirian masyarakat yang terdiri dari pemetaan potensi, masalah dan kebutuhan masyarakat, perencanaan partisipatif, pengorganisasian, pemanfaatan sumberdaya, pemantauan dan pemeliharaan hasil-hasil yang telah dicapai.<br />
</blockquote><blockquote> Untuk mendukung rangkaian kegiatan tersebut, diesediakan dana pendukung kegiatan pembelajaran masyarakat, pengembangan relawan dan operasional pendampingan masyarakat; dan fasilitator, pengembangan kapasitas, mediasi dan advokasi. Peran fasilitator terutama pada saat awal pemberdayaan, sedangkan relawan masyarakat adalah yang utama sebagai motor penggerak masyarakat di wilayahnya.<br />
</blockquote><ul><li>Bantuan Langsung Masyarakat</li>
</ul><blockquote> Komponen Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) adalah dana stimulan keswadayaan yang diberikan kepada kelompok masyarakat untuk membiayai sebagian kegiatan yang direncanakan oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan terutama masyarakat miskin.<br />
</blockquote><ul><li>Peningkatan Kapasitas Pemerintahan dan Pelaku Lokal</li>
</ul><blockquote> Komponen Peningkatan Kapasitas Pemerintah dan Pelaku Lokal adalah serangkaian kegiatan yang meningkatkan kapasitas pemerintah daerah dan pelaku lokal/kelompok perduli lainnya agar mampu menciptakan kondisi yang kondusif dan sinergi yang positif bagi masyarakat terutama kelompok miskin dalam menyelenggarakan hidupnya secara layak. Kegiatan terkait dalam komponen ini diantaranya seminar, pelatihan, lokakarya, kunjungan lapangan yang dilakukan secara selektif dan sebagainya.<br />
</blockquote><ul><li>Bantuan Pengelolaan dan Pengembangan Program</li>
</ul><blockquote> <span>Komponen ini meliputi kegiatan-kegiatan untuk mendukung pemerintah dan berbagai kelompok peduli lainnya dalam pengelolaan kegiatan seperti penyediaan konsultan manajemen, pengendalian mutu, evaluasi dan pengembangan program.</span><br />
</blockquote><br />
Dikutip dari <a href="http://www.pnpm-mandiri.org/index.php?option=com_content&view=article&id=52&Itemid=60&lang=in">Komponen Program</a>BKM GUYUB RUKUNhttp://www.blogger.com/profile/05435567604952947751noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7642738840777661691.post-88214052531747471672012-03-28T21:20:00.001+07:002012-03-31T21:23:28.400+07:00Pendekatan Program PNPM-MANDIRIPendekatan atau upaya-upaya rasional dalam mencapai tujuan program dengan memperhatikan prinsip-prinsip pengelolaan program adalah pembangunan yang berbasis masyarakat dengan :<br />
<ul><li>Menggunakan kecamatan sebagai lokus program untuk mengharmonisasikan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian program. </li>
<li>Memposisikan masyarakat sebagai penentu/pengambil kebijakan dan pelaku utama pembangunan pada tingkat lokal. </li>
<li>Mengutamakan nilai-nilai universal dan budaya lokal dalam proses pembangunan partisipatif. </li>
<li>Menggunakan pendekatan pemberdayaan masyarakat yang sesuai dengan karakteristik sosial, budaya dan geografis.</li>
<li>Melalui proses pemberdayaan yang terdiri dari atas pembelajaran, kemandirian dan keberlanjutan. </li>
</ul>Dikutip dari <a href="http://www.pnpm-mandiri.org/index.php?option=com_content&view=article&id=51&Itemid=59&lang=in">Pendekatan Program</a>BKM GUYUB RUKUNhttp://www.blogger.com/profile/05435567604952947751noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7642738840777661691.post-53059734476971538452012-03-28T02:14:00.001+07:002012-03-31T21:25:04.298+07:00Pengertian dan Tujuan PNPM MandiriPNPM Mandiri adalah program nasional penanggulangan kemiskinan terutama yang berbasis pemberdayaan masyarakat. Pengertian yang terkandung mengenai PNPM Mandiri adalah :<br />
<ol><li>PNPM Madiri adalah program nasional dalam wujud kerangka kebijakan sebagai dasar dan acuan pelaksanaan program-program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat. PNPM Mandiri dilaksanakan melalui harmonisasi dan pengembangan sistem serta mekanisme dan prosedur program, penyediaan pendampingan dan pendanaan stimulan untuk mendorong prakarsa dan inovasi masyarakat dalam upaya penanggulangan kemiskinan yang berkelanjutan.</li>
<li>Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk menciptakan/meningkatkan kapasitas masyarakat, baik secara individu maupun berkelompok, dalam memecahkan berbagai persoalan terkait upaya peningkatan kualitas hidup, kemandirian dan kesejahteraannya. Pemberdayaan masyarakat memerlukan keterlibatan yang besar dari perangkat pemerintah daerah serta berbagai pihak untuk memberikan kesempatan dan menjamin keberlanjutan berbagai hasil yang dicapai.<a name='more'></a></li>
</ol>Sedangkan Tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan Program PNPM Mandiri ini adalah :<br />
<ol><li> <div>Tujuan Umum</div><ul><li> <div>Meningkatnya kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin secara mandiri.</div></li>
</ul></li>
<li> <div>Tujuan Khusus</div><ul><li> <div>Meningkatnya partisipasi seluruh masyarakat, termasuk masyarakat miskin, kelompok perempuan, komunitas adat terpencil dan kelompok masyarakat lainnya yang rentan dan sering terpinggirkan ke dalam proses pengambilan keputusan dan pengelolaan pembangunan.</div></li>
<li> <div>Meningkatnya kapasitas kelembagaan masyarakat yang mengakar, representatif dan akuntabel.</div></li>
<li> <div>Meningkatnya kapasitas pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat terutama masyarakat miskin melalui kebijakan, program dan penganggaran yang berpihak pada masyarakat miskin (<i>pro-poor</i>)</div></li>
<li> <div>Meningkatnya sinergi masyarakat, pemerintah daerah, swasta, asosiasi, perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat, organisasi masyarakat dan kelompok perduli lainnya untuk mengefektifkan upaya-upaya penanggulangan kemiskinan.</div></li>
<li> <div>Meningkatnya keberadaan dan kemandirian masyarakat serta kapasitas pemerintah daerah dan kelompok perduli setempat dalam menanggulangi kemiskinan di wilayahnya.</div></li>
<li> <div>Meningkatnya modal sosial masyarakat yang berkembang sesuai dengan potensi sosial dan budaya serta untuk melestarikan kearifan lokal.</div></li>
<li> <div>Meningkatnya inovasi dan pemanfaatan teknologi tepat guna, informasi dan komunikasi dalam pemberdayaan masyarakat.</div></li>
</ul></li>
</ol>Dikutip dari : <a href="http://www.pnpm-mandiri.org/index.php?option=com_content&view=article&id=50&Itemid=58&lang=in">Pengertian dan Tujuan PNPM Mandiri</a>BKM GUYUB RUKUNhttp://www.blogger.com/profile/05435567604952947751noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7642738840777661691.post-78549940885837698682012-03-26T21:22:00.004+07:002012-03-31T21:12:59.290+07:00PNPM dan Pembangunan DemokratisDari sedikit program pemerintah yang berjalan konsisten dan tumbuh, ada Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat. Program ini untuk menanggulangi kemiskinan.<br />
<br />
PNPM tumbuh dari kegiatan berbasis partisipasi masyarakat yang sudah ada sejak awal reformasi dan kini berkembang ke berbagai bentuk program: pedesaan-perkotaan, sektoral (perikanan, pertanian, kredit usaha kecil), hingga pembangunan sosial ekonomi wilayah.<br />
<br />
Berbeda dari program mengatasi kemiskinan lainnya, program ini sangat diwarnai demokrasi, seperti partisipasi dan kontrol tentang keputusan kegiatan pembangunan tanpa campur tangan pemerintah. Pemerintah tidak hanya membiayai proyek yang dipilih, tetapi juga fasilitator seluruh administrasi pengelolaan dari tingkat lokal ke nasional. Program ini sangat terstruktur, terutama untuk mencegah kebocoran.<br />
<br />
<a name='more'></a><b>Program kebanggaan</b><br />
<br />
PNPM mirip dengan model partisipatoris di Porto Alegre, Brasil, yang kemudian menjadi model pembangunan demokratis di banyak negara. PNPM kini lebih masif dan menjadi salah satu program kebanggaan (flagship) pemerintahan sekarang.<br />
<br />
Dana yang dialokasikan pada tingkat APBN berkisar 0,8 persen dan ada dana dampingan dari APBD. Setiap kecamatan mendapat Rp 750 juta-Rp 3 miliar, bergantung pada jumlah penduduk. Tahun 2011 direncanakan akan mencakup lebih dari 6.000 kecamatan.<br />
<br />
Dana diturunkan ke kecamatan untuk dikompetisikan di tingkat di bawahnya. Fasilitator kecamatan membantu masyarakat kampung atau RT untuk secara kolektif menentukan apa yang dibutuhkan masyarakat. Jika sudah disetujui, masyarakat pula yang memilih siapa yang akan mengerjakan proyek. Dengan mekanisme semacam ini, PNPM diharapkan dapat memberdayakan ekonomi masyarakat lokal sekaligus mendorong partisipasi dan inovasi.<br />
<br />
Namun, sampai saat ini dampak PNPM masih amat terbatas, terutama secara ekonomi. Studi-studi oleh PNPM maupun lembaga lain menunjukkan, dampak ekonomi tidak banyak dan terutama terbatas pada golongan sangat miskin yang tertolong karena ada proyek infrastruktur PNPM.<br />
<br />
Sebagian dana yang diputuskan untuk proyek infrastruktur sering kali tidak cukup matang diputuskan oleh masyarakat setempat. Persoalan yang lebih makro adalah program infrastruktur yang dipilih merupakan proyek parsial yang kurang terkait potensi lokal maupun program-program pembangunan di tingkat yang lebih tinggi.<br />
<br />
Kelemahan yang lebih menonjol adalah asumsi tentang rekayasa sosial melalui program pembangunan. Lepas dari tidak tersedianya fasilitator yang andal, program itu sendiri tampak tidak siap memperhitungkan karakter masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan ”demokratis”. Sebagian besar masyarakat di tingkat lokal sebelum program PNPM masuk belum mempunyai lembaga pengambilan keputusan kegiatan pembangunan yang berjalan baik.<br />
<br />
Struktur yang disediakan negara, yaitu Musyawarah Perencanaan Pembangunan, tak efektif karena tak ada konsistensi pengusulan di tingkat desa ke penentuan anggaran daerah di tingkat-tingkat selanjutnya. PNPM belum berhasil menyatukan desain pengambilan keputusan kolektif dengan memanfaatkan lembaga yang ada.<br />
<br />
Namun, wadah dalam PNPM untuk mendorong partisipasi lokal, yaitu Badan Keswadayaan Masyarakat/Lembaga Keswadayaan Masyarakat, bagaimanapun, telah menghasilkan bibit-bibit perubahan di tingkat lokal. Studi-studi menunjukkan bahwa kelompok masyarakat lokal, dengan derajat yang berbeda, belajar sesuatu dari proses pengambilan keputusan kolektif. Wadah ini telah memperkenalkan sesuatu yang berharga, yaitu membiasakan pengambilan keputusan berdasar kesadaran akan beragamnya kepentingan dan pertimbangan rasional dalam kegiatan pembangunan.<br />
<br />
Beberapa kasus yang dianggap berhasil dikondisikan adalah hadirnya pemimpin lokal dan semacam aktivisme sosial. Namun, fasilitator menghadapi tantangan yang sukar: dominasi elite lokal, pengambilan keputusan sembarangan, perbedaan akses yang dimiliki kelompok masyarakat yang berbeda (khususnya kelompok miskin dan perempuan) yang tidak mempunyai kapasitas bersuara di publik.<br />
<br />
<b>Fasilitator andal</b><br />
<br />
Pelajaran dari Porto Alegre menunjukkan, butuh waktu bertahun-tahun dan mekanisme fasilitasi yang jauh lebih konsisten serta fasilitator yang berkemampuan sosial politik dan intelektual, seperti aktivis partai politik, pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat, dan keagamaan.<br />
<br />
Masalah lain adalah program ini tidak didesain untuk membangun kapasitas organisasi ekonomi masyarakat setempat. Program kredit di pedesaan tidak berhasil karena kelompok pengelola bersifat dadakan dan tidak melembaga. Akibatnya, dana pinjaman banyak dipakai untuk menutup kebutuhan dan kegiatan ekonomi sesaat daripada memperkuat kapasitas ekonomi yang sudah ada. Fasilitator umumnya tidak mempunyai kemampuan membangun kelompok dan organisasi ekonomi. Wilayah kerja ini harus ditangani orang yang benar-benar mengerti inovasi sosial kegiatan ekonomi.<br />
<br />
Maka, untuk memperbaiki PNPM perlu beberapa perubahan. Program tidak boleh berdasarkan pertimbangan pencapaian seluas-luasnya, melainkan terfokus pada program yang dapat mencapai penguatan ekonomi. Dalam hal ini tidak selalu tujuan penguatan partisipasi seimbang dengan penguatan ekonomi.<br />
<br />
Tak banyak daerah memiliki kelompok masyarakat sipil yang siap mendukung. Dalam kondisi semacam itu penguatan aspek teknokrasi di tingkat kecamatan dan kabupaten harus lebih kuat.<br />
<br />
Seharusnya tidak tertutup kemungkinan untuk menentukan proyek untuk tingkat kecamatan atau kabupaten sejauh hal itu dipertimbangkan membawa dampak lebih luas.<br />
<br />
Sebagian dana harus dialihkan untuk meningkatkan kapasitas organisasi dan kelembagaan ekonomi rakyat. Adalah lebih baik memanfaatkan organisasi dan lembaga yang sudah ada karena kemungkinan berhasilnya lebih besar. Indonesia, negara sebesar ini, sangat miskin dalam pengetahuan dan praktik penguatan organisasi dan kelembagaan.<br />
<br />
Perbaikan lain yang juga krusial adalah pengintegrasian dengan program pembangunan daerah. Selain masalah orientasi dan kapasitas eksekutif, desain PNPM dari pusat memang tidak banyak memberi tempat pada aspek ini.<br />
<br />
Di negara lain, upaya pembangunan lokal sudah melewati tahap keterpikatannya dengan jargon-jargon demokrasi yang tidak matang. Saat ini, di banyak negara, yang diperkuat adalah kerangka tentang kemitraan pelbagai pihak dalam pembangunan daerah agar mendapat model komitmen yang lebih baik.<br />
<br />
Oleh : Meuthia Ganie-Rochman <i>Mendalami Sosiologi Politik dan Organisasi; Mengajar di UI</i><br />
<br />
<i>Sumber: <a href="http://kompas.com/">Kompas</a> dan <a href="http://www.pnpm-mandiri.org/index.php?option=com_content&view=article&id=331&Itemid=65&lang=in">PNPM Mandiri</a> </i><br />
<span class="article_separator"> </span> <br />
<div id="rightcolumn"><br />
</div>BKM GUYUB RUKUNhttp://www.blogger.com/profile/05435567604952947751noreply@blogger.com0