Sabtu, 31 Maret 2012

REMBUG WARGA TAHUNAN

       Terbayar sudah, hutang yang  harus  ditanggung  BKM “Guyub Rukun”, Desa Kedungwaru. Setelah sempat molor hampir sebulan, melewati ‘deadline", yaitu di akhir Desember 2011,akhirnya  pelaksanaan  RWT  (Rapat Warga Tahunan) bisa dilaksanakan dengan lancar.

      Bertempat di balai Desa Kedungwaru,  pelaksanaan RWT diikuti sejumlah warga yang meliputi perwakilan warga di lingkungan masing-masing, penerima manfaat program PNPM/P2KP, relawan, Ketua RT/RW, tokoh masyarakat, Kepala Desa, Babinsa, dan unsur-unsur kemasyarakatan lainnya.

      Sejak pukul 18.30, masyarakat terus berdatangan ke balai desa untuk mengikuti acara RWT. Apalagi agenda RWT dibarengi dengan pelatihan ternak kelinci bagi penerima manfaat yaitu masyarakat miskin yang telah lolos verifikasi BKM. Maka penuhlah balai desa Kedungwaru, pada malam itu.


     Acara yang dipandu oleh Pak Yudo itu dimulai pukul 20.00 WIB tepat. Dengan didahului sambuatan Kepala Desa Kedungwaru, Pak Sugeng Mulyono, yang dalam kesempatan itu beliau  menyampaikan informasi bahwa, mengutip pernyataan Pak Yatno dari Bapeda Pemkab Tulungagang , bahwa tahun ini taraf kesejahteraan masyarakat Kedungwaru telah mengalami peningkatan, maka jumlah BLM yang diterima oleh desa Kedungwaru hanya Rp 135 juta saja. Turun dari tahun sebelumnya yang Rp 150 juta.

      Setelah sambutan pak Kades, menyusul kemudian sambutan dari KORKOT. Karena yang bersangkutan belum tiba di tempat, dalam hal ini diwakili oleh bu Faskel, Bu Nurul. Dalam sambutannya beliau menekankan akan pentingnya mengapa RWT harus dilaksanakan. 
   
      RWT adalah sarana BKM untuk melakukan Laporan Pertanggungjawaban atas kinerjanya selama ini. RWT juga merupakan bentuk  kedaulatan warga untuk melakukan control bagi lembaga / organisasi yang telah diberikan amanah oleh war-ga untuk mengelola kegiatan pembangunan khususnya upaya untuk menanggulangi kemiskinan. Beliau juga menginformasikan bahwa program ekonomi bergulir untuk desa  Kedungwaru dalam periode ini tidak bisa dicairkan karena tingkat pengembalian pinjaman periode lalu masih menunggak atau tingkat RR-nya  hanya 0%.

      Setelah bu Nurul selesai menyampaikan sambutannya, Bu Lulut sebagai Korkot sudah tiba di balai desa dan dipersilakan menyampaikan sambutannya.
Dengan didahului permintaan maaf atas keterlambatannya, beliau  mengabarkan bahwa alokasi dana PNPM yang bersumber dari APBN tahun 2011 tidak bisa turun, maka beberapa program mengalami kemacetan.

      Selain itu, beliau mengingatkan untuk melakukan penagihan kepada orang-orang yang menunggak. Maka menjadi PR bagi BKM, aparat pemerintahan desa, dan semua masyarakat untuk mengingatkan para penunggak agar segera melunasi tunggakannya sehingga dana ekonomi bergulir bisa dicairkan, dan masyarakat bisa merasakan manfaatnya.

      Kemudian memasuk acara inti, RWT dipimpin oleh ketua sidang, yaitu Pak Agus. Diawali dengan pertan-yaan tentang jumlah kehadiran,  apakah sudah memenuhi quorum, dan bisa disahkan pelaksanaan sidang ini, oleh hadirin dijawab sudah, maka dengan resmi sidang dinyatakan dibuka.

     Maka beliau membacakan susunan acara dan memandu jalanya sidang RWT desaKedungwaru. Kemudian ketua sidang mempersilakan untuk petugas membacakan tata tertib sidang  yang dibawakan oleh Pak Wage. Setelah tata tertib disetujui oleh semua peserta, sidang dilanjutkan dengan laporan mutasi dan neraca keuangan BKM oleh kesekretariatan BKM , Pak Toha.  

    Selanjutnya Bu Siti mela-porkan tentang rugi-laba. Diterangkan bahwa sampai saat laporan dibacakan posisi laba rugi keuangannya adalah sebesar  Rp 76.348,75. Diharapkan  tahun-tahun berikutnya laba mengalami peningkatan.

    Kemudian Pak Suprayitno membacakan REVIEW PARTISIPATIF yang terdiri atas :

1. REVIEW KELEMBAGAAN BKM GUYUB RUKUN,  yaitu   suatu Tinjauan masya-rakat dan BKM untuk menilai perkembangan kelembagaan BKM. 

2. Tinjauan / Review Perencanaan Jangka Menengah (PJM) Desa Kedungwaru.
Dengan keterangan bahwa Pelaksanaan Review PJM tahun 2011 telah mengha-silkan usulan – usulan baik yang telah dilaksanakan maupun yang belum. Semuanya terangkum da-am Rencana Tahun  2010-2011 dan Daftar Warga Miskin Desa Kedungwaru Tahun 2011.

3. REVIEW KEUANGAN
BKM berfungsi untuk menjamin bahwa semua asset dan keuangan dikelola secara tepat serta Sekretariat dan UP-UP sepenuhnya dapat bertang -gung jawab pada tugas-nya. Untuk mengetahui transparansi dan akunta-bilitas manajemen keuangan serta sesuai amanah yang diberikan oleh masyarakat kepada BKM, maka diperlukan kegiatan review keuangan secara rutin.
   
       Selesai laporan-laporan diatas giliran koordinator BKM menyampaikan materinya. Beliau ingatlan bahwa keberadaan pengurus-pengurus BKM adalah hasil rembug warga juga melalui pemilu warga desa Kedungwaru, bukan ditunjuk oleh pak lurah.

      BLM /Bantuan Langsung Masyarakat  yang digunakan  dalam program P2KP / PNPM Mandiri Perkotaan terdiri atas dana yang bersumber dari APBN, APBD Kabupaten Tulungagung, ADD Desa Kedungwaru dan  SWADAYA masyarakat Desa Kedungwaru. Swadaya selain berupa tunai juga berupa barang dan tenaga kerjaBLM yang turun adalah 135 jt, sementara yang dapat dicairkan 55 jt. Beliau juga menegaskan bahwa semua dana yang ada di BKM semuanya 100% disalurkan ke masyarakan miskin, tidak ada sepeserpun yang masuk ke kantong pengurus BKM.

       Setelah sesi pemaparan selesai acara dilanjutkan dengan tanya jawab. Begitu kesempatan dibuka oleh ketua sidang maka Pak Karmidi, ketua  RW 08 langsung mengambil kesempatan itu. Dengan satu usulan dan satu pertanyaan ia lontarkan. Bahwa di wilayahnya ada jalan rabat yang rusak, perlu dilakukan perbaikan. Juga ditanyakan bagaimanakah langkah BKM terhadap para penunggak utang. Disusul kemudian oleh pengurus  RT di wilayah RW 10, yang menanyakan siapa-siapa yang dapat menerima bantuan PNPM. Juga diinformasikan bahwa pembangunan got di wilayahnya masih mengalami kemacetan, perlu dilanjutkan. Sementara ini akibat dari kemacetan itu, setiap hujan ada air tergenang dan menjadi sarang nyamuk.

         Ada juga pertanyaan dari RT lainnya tentang bagaimana langkah BKM dalam memverifikasi pemanfaat program ekonomi bergulir sehingga berakibat macet. Ia juga berkeberatan atas permintaan koordinator BKM untuk dapatnya masyarakat membantu ikut menagihkan kolega, atau famili yang termasuk dalam daftar nama penunggak. Dikawatirkan nanti terjadi gesekan horizontal diantara mereka.

         Dari usulan dan masuk-kan tersebut, dengan penuh kebapaan, koordinator BKM menjawab dengan cermat, faktual, dan mengena sasaran.

         Akhirnya acara bisa berjalan lancar dan ditutup dengan doa oleh Pak Puryono, kemudian RWT dinyatakan ditutup oleh ketua sidang. [*AW/Media Kedung Jaya*]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar